Selasa, 05 Oktober 2010

Sinopsis

Judul        : Petasan
Pengarang : Benny Ramdani

            Suatu hari, cuaca di luar tampak cerah, tetapi wajah Tika kelihatan mendung. Pelan-pelan, ia mendekati kakaknya yang bernama Yani yang sedang sibuk dengan komputernya. Ternyata Tika hanya mau bicara kalau dia mau ikut Sholat Tarawih di kampus kakaknya. Saat bicara pada kakaknya, ia merasa kecewa, Tika mendapat jawaban kalau dia tidak boleh ikut Sholat Tarawih di kampus kakaknya. Tika menangis dan mengancam kalau dia tidak mau Sholat Tarawih lagi. Akhirnya Yani tidak tega melihat adiknya menangis dan akhirnya Yani membatalkan Sholat Tarawih di kampus, ketika di tanya alasan kenapa tidak berani Sholat Tarawih di masjid dekat rumahnya ? Ternyata alasannya karena takut terkena lemparan petasan. Menjelang buka puasa, 2 orang teman sekampus Yani datang berkunjung, mereka hanya mau mencicipi kolak pisang buatan Ibunya Yani. Akhirnya kedua temannya di ajak pergi Sholat Tarawih.

               Di perempatan jalan, Tika melihat segerombolan laki-laki yang di pimpin oleh Ucup yang sedang siap-siap mengganggunya. Tapi, tak satupun diantara mereka yang mulai menyalakan petasan. Sampai di masjid, mereka aman tidak diganggu oleh gerombolan Ucup. Tapi ternyata dugaan Tila meleset, pulang dari masjid di perempatan jalan gerombolan Ucup menyalakan petasan rentet. Tar........ . Suara petasan rentet itu terdengar keras saat menyala. Yang membuat Tika panik, teman kakaknya yang bernama Lisa sedang memegang dadanya, kemudian terjatuh pingsan. Mereka bertiga berteriak minta tolong, kejadian itu berlanjut hingga esok harinya, entah siapa yang melaporkannya, Ucup dan gerombolannya mendapat teguran langsung dari Pak RT. Sehingga Ucup sudah tidak berani lagi bermain petasan. Tika berterima kasih kepada Kak Yani. Sekarang Tika pergi Sholat Tarawih tanpa gangguan petasan. Sementara Kak Yani harus mentraktir temannya sesuai janjinya. Ternyata Lisa, teman Yani bersandiwara untuk terlihat pingsan, padahal mereka hanya berpura-pura untuk memberi pelajaran pada Ucup dan teman-temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar