Akhir-akhir ini, tragedi tawuran
semakin marak terjadi. Situs rmol.co mengutip bahwa Komisi Nasional
Perlindungan Anak, mencatat dalam enam bulan di Jabodetabek sedikitnya terjadi
140 kasus tawuran pelajar, 37 pelajar tewas, puluhan pelajar lainnya luka-luka.
Tawuran sendiri adalah perkelahian antar 2 kelompok atau lebih yang mana
dilakukan oleh para pelajar. Pelajar disini mayoritas adalah pelajar dari SMA, SMK, maupun mahasiswa dan kelompok yang dimaksud biasanya adalah sekolah atau
Universitas. Di minggu inipun yang paling menyita perhatian masyarakat adalah
tawuran antara SMAN 70 dan SMAN 6.
Mungkin di Indonesia, tawuran tampak
seperti hal yang lumrah. Tawuranpun seperti kegiatan yang turun menurun di
beberapa sekolah. Namun, timbulkah pertanyaan ini di benak kita, “apakah
tawuran bisa membelah persatuan Indonesia?” Jawabannya adalah: bisa saja.
Mengapa? Karena jika ingin tetap mempersatukan, kita butuh pembelaan negara
dari setiap warga negaranya, termasuk para pelajar. Nah, sekarang jangankan
untuk membela, banyak pelajar malah berkelahi bila bertemu pelajar lainnya yang
lain sekolah. Ironisnya lagi, tragedi ini terus terjadi dan sering memakan
korban jiwa. Kira-kira apa penyebabnya?
1.
Kurangnya kasih sayang orang tua terhadap anak.
Orang
tua yang ringan tangan akan merubah pola pikir anaknya bahwa kekerasan itu
boleh-boleh saja. Makanya mereka pasti mengeluarkan sifat kekerasan itu untuk
berkelahi.
2. Kurangnya
pendidikan agama terhadap pelajar.
Minimnya
pendidikan agama sangat berpengaruh. Karena pembelajaran agama bukan hanya
melibatkan otak, tapi hati dan perasaan pun ikut terlibat. Mereka belajar mana
yang haq dan mana yang bathil.
3.
Rasa setia kawan yang berlebihan.
Hal
ini harus dihilangkan, karena bisa memicu diri kita ataupun teman kita ikut
tawuran.
4. Situasi
dan kondisi lingkungan masyarakat yang buruk.
Terpengaruh
teman ikut tawuran.
Upaya pencegahan pun harus dimulai
dari sekarang. Contohnya adalah :
1.
Meningkatkan dan menerapkan pendidikan agama terhadap pelajar.
Cara ini
bisa dilakukan dengan mewajibkan para pelajar untuk membawa dan membaca kitab
sucinya masing-masing misalnya sebelum memulai jam pelajaran di sekolah.
Tujuannya adalah agar para pelajar memiliki batin yang tenang.
2. Sekolah harus membuat dan menerapkan
peraturan yang tegas
Peraturan
bukan hanya dibuat saja, tapi harus diterapkan benar-benar di sekolah agar
mereka bisa disiplin dan memiliki karakter yang baik. Contohnya seperti :
mengeluarkan siswa bila terlibat dalam tawuran, memberikan sanksi tegas bila
siswa membawa senjata tajam untuk tawuran, dan lain sebagainya.
3. Memberikan
pendidikan anti tawuran
Para pelajar akan diajarkan untuk memulai melakukan
hal-hal positif, seperti ngeblog di internet, berolahraga, mengikuti ekskul,
dan dijelaskan kerugian-kerugian dari tawuran.
4. Merazia para pelajar.
Senjata tajam yang dirazia akan di sita, dan pelajar
akan terkena sanksi. Razia ini bisa dilakukan oleh pihak sekolah di sekolah
ataupun pihak polisi di beberapa tempat seperti di kendaraan umum, tempat umum,
dan lingkungan lainnya.
5. Memberikan
pendidikan cinta tanah air.
Para pelajar
akan dilatih menjadi pemuda yang berkarakter dan cinta tanah air.
Tawuran
sendiri bertolak belakang dengan bela negara.
Partisipasi pelajar terhadap pembelaan negara bisa dengan belajar giat,
mematuhi tata tertib, menjaga persatuan, menjaga keamanan dan lain-lain. Hal
ini pun berbeda 180o dengan tawuran yang malah merisihkan
masyarakat, melanggar peraturan, membelah persatuan.
Maka dari
itu bela negara itu tentu penting. Karena ancaman dan gangguan dari luar dan
dalam negeri terus berlanjut. Bila kita tak sigap, maka kesatuan dan persatuan
negara kita akan terancam terbelah. Diantara ancaman dari dalam negeri adalah
konflik antar kelompok dan perang saudara. Dan tawuran merupakan salah satunya.
Padahal untuk membela negara, dibutuhkan partisipasi warga negaranya.
Contohnya
saja masyarakat bisa melakukan hal yang dasar seperti mematuhi peraturan, aktif
di kegiatan positif, hidup rukun, ikut kegiatan sosial, saling menghormati,
membina hubungan yang baik dengan orang lain sebagai bukti bela negara.
Tujuan bela negara adalah mempertahankan
kelangsungan hidup negara, menjaga identitas ,integritas dan perdamian negara.
Kalau kita tawuran, kita bukan membela negara, melainkan merusak negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar